Minggu, 31 Juli 2016
Sabtu, 30 Juli 2016
Pengertian Faktor Internal,Auksin,Giberelin
APA ITU Faktor Internal,Auksin,Giberelin??
1) Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri. Faktor Internal di bagi menjadi dua yaitu faktor intrasel dan faktor intersel. Faktor intarsel adalah faktor berupa sifat hereditas ( Sifat Keturunan ), Sedangkan faktor intersel Berupa Hormon pertumbuhan.
Zat Tumbuh adalah Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan. pertama kali ditemukan oleh Friedrich August Ferdinand Went pada tahun ( 1863-1935 ). Went berpendapat Bahwa tidak mungkin terjadi pertumbahan tanpa adanya zat tumbuh (Hormon Pertumbuhan). Contoh Hormon pertumbuhan Adalah Auksin,Giberelin,Sitokinin,Kalin,Gas Etilen, Asam Abisat, Dormin dan Asam traumalin.2) Auksin pertama kali ditemukan oleh Ferdinand Went pada pada ujung Koleoptil ( Daun Pertama ). kecambah Avena Sativa (Gandum). auksin Auksin DI sekresikan Oleh titik tumbuh-tumbuhan, yaitu yaitu diujung koleoptil dan di jaringan meristim, kemudian kemudian diedarkan keseluruh tubuh-tumbuhan.Fungsi Auksin antara lain merangsang perpanjangan sel; merangsang pembentukan bunga dan buah; memperpanjang titik tumbuh; mencegah gugurnya daun dan buah; mengembangkan sel-sel yang terdapat di belakang jaringan meristem; merangsang pertumbuhan akar lateral/ akar samping
3) Giberelin ditemukan Fujikuroi Kurusawa pada tahun 1926. Giberelin dihasilkan oleh jamur parasit pada tanaman padi, yaitu Giberella fujikuroi/ fusarium monoliformae yang sedang berada dalam fase tidak sempurna. Fungsi Geberelin antara lain merangsang aktivitas kambium; menyebabkan tanaman tumbuh raksasa; menyebabkan buah menjadi sangat besar dan tidak berbiji; meningkatkan pemanjangan batang; menyebabkan tumbunya bunga sebelum waktunya; mempengaruhi perkembangan embrio dan kecambah; menghambat pembentukan biji;menghambat dormansi dalam biji kuncup tunas.
Arti Dari Pembangunan
Pembangunan adalah seperangkat usaha yang terencana dan terarah untuk menghasilkan sesuatu yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahtraan hidup manusia. Pelaksanaan pembangunan memerlukan modal berupa sumber daya yang dimiliki dan dapat digunakan dalam proses pembangunan. Sumber daya sebagai modal pembangunan adalah sumber daya manusia, Sumber daya alam, dan Teknologi. Sumber daya tersebut digunakan sesuai keperluanya sehingga menghasilkan sesuatu yang berdasarkan target yang sudah direncanakan sebelumnya. Hasil pembanguna itu dapat digunakan menjadi modal bagi pembangunan selanjutnya.
Sejarah Tanam paksa Van Den Bosch
Van Den Bosch
Menghadapi kebangkrutan ekonomi di negeri Belanda,berbagai pemikiran untuk menggali sumber daya alam Dan sumber daya manusia di tanah jajahan saling bermunculan. Van Den Bosch yang merupakan staf ahli pemerintahan Belanda mengusulkan agar diterapkan Cultuurstelsel atau (Sistem Tanam Paksa) oleh karena itu oleh karena itu, di angkatlah Van Den Bosch sebagai gubernur jendral di Indonesia. sejak itu, mulailah pelaksanaan Sistem Tanam Paksa atau Cultuurstelsel pada tahun 1830.
A. Ketentuan-Ketentuan Sistem Tanam Paksa
Sistem tanam paksa merupakan sistem yang sangat terkenal selama penjajahan belanda di Indonesia. Coba lakukan identifikasi tentang ketentuan-ketentuan (Sistem Tanam Paksa). Misalnya, yang terkait dengan jumlah atau luas tanah yang disediakan oleh petani, kesuburan tanah, dan waktu pengerjaan tanaman.
B. Pelaksaan Sisetem Tanam Paksa
Pelaksanaan Sistem Tanam Paksa ternyata banyak menyimpang dari ketentuan-ketentuan itu, antara lain:
1.) Dalam ketentuan, tanah yang disediakan sistem tanam paksa adalah seperlima bagian. Namun, dalam pelaksanaanya tanah yang digunakan untuk sistem tanam paksa sampai sepertiga bahkan setengah
2.) Petani harus membayar pajak
3.) tanah yang di gunakan sistem tanam paksa adalah tanah yang subur sehingga tanah yang ditanami padi berkurang;
4.) waktu petani banyak tersita untuk tanam paksa sehingga kegiatan petani terbengkalai.
Pelaksanaan Sistm Tanam Paksa yang menyimpang itu sangat merugikan masyarakat. rakyat benar-benar hidup menderita. kelaparan terjadi di beberapa daerah, seperti di wilyah demak dak grobogan. pelaksanaan sistem tanam paksa banyak sisi negatifnya, tetapi ada pula nilai positifnya. Nilai positif tanam paksa antara lain:
1.) masyarakat mengenal jenis tanaman baru seperti indigo dan kopi
2.) dikembangkan saluran-saluran irigasi yang tahap-tahap berikutnya dapat dimanfaatkan para petani untuk mengairi sawah
3.) berkaitan dengan sistem irigasi beberapa daerah mengalami peningkatan produksi padi seperti pasuruan
Bagi Belanda, pelaksanaansistem tanam paksa benar-benar menguntungkan. Belanda dapat menikmati keuntungan yang melimpah. Kas Negri Belanda yang kosong pun dapat diatasi. puncak pelaksanaan Sistem Tanam Paksa bagi Belanda terutama di alami pada sekitar tahu 1840-1850an. Selama kurun waktu 1831-1877, negeri Belanda menerima sekitar 832 juta euro dari tanah hindia belanda (Indonesia) sementara itu, rakya Indonesia tetap hidup Menderita.
Langganan:
Postingan (Atom)