Sabtu, 30 Juli 2016

Sejarah Tanam paksa Van Den Bosch

                               Van Den Bosch

Menghadapi kebangkrutan ekonomi di negeri Belanda,berbagai pemikiran untuk menggali sumber daya alam Dan sumber daya manusia di tanah jajahan saling bermunculan. Van Den Bosch yang merupakan staf ahli pemerintahan Belanda mengusulkan agar diterapkan  Cultuurstelsel  atau (Sistem Tanam Paksa) oleh karena itu oleh karena itu, di angkatlah Van Den Bosch sebagai gubernur jendral di Indonesia. sejak itu, mulailah pelaksanaan Sistem Tanam Paksa atau Cultuurstelsel  pada tahun 1830. 

A.    Ketentuan-Ketentuan Sistem Tanam Paksa 

         Sistem tanam paksa merupakan sistem yang sangat terkenal selama   penjajahan belanda di Indonesia. Coba lakukan identifikasi tentang ketentuan-ketentuan (Sistem Tanam Paksa). Misalnya,  yang terkait  dengan jumlah atau luas tanah yang disediakan oleh petani, kesuburan tanah, dan waktu pengerjaan tanaman.

B.            Pelaksaan Sisetem Tanam Paksa 

                  Pelaksanaan Sistem Tanam Paksa ternyata banyak menyimpang dari ketentuan-ketentuan itu, antara lain: 

1.)  Dalam ketentuan, tanah yang disediakan sistem tanam paksa adalah seperlima bagian. Namun, dalam pelaksanaanya tanah yang digunakan untuk sistem tanam paksa sampai sepertiga bahkan setengah 

2.) Petani harus membayar pajak 

3.)  tanah yang di gunakan sistem tanam paksa adalah tanah yang subur  sehingga tanah yang ditanami padi berkurang;

4.)  waktu petani banyak tersita untuk tanam paksa sehingga kegiatan petani terbengkalai.

       Pelaksanaan Sistm Tanam Paksa yang menyimpang itu sangat merugikan masyarakat. rakyat benar-benar hidup menderita. kelaparan terjadi di beberapa daerah, seperti di wilyah demak dak grobogan. pelaksanaan sistem tanam paksa banyak sisi negatifnya, tetapi ada pula nilai positifnya. Nilai positif tanam paksa antara lain:

1.) masyarakat mengenal jenis tanaman baru seperti indigo dan kopi

2.) dikembangkan saluran-saluran irigasi yang tahap-tahap berikutnya dapat dimanfaatkan para petani untuk mengairi sawah 

3.) berkaitan dengan sistem irigasi beberapa daerah mengalami peningkatan produksi padi seperti pasuruan 

 

Bagi Belanda, pelaksanaansistem tanam paksa benar-benar menguntungkan. Belanda dapat menikmati keuntungan yang melimpah. Kas Negri Belanda yang kosong pun dapat diatasi. puncak pelaksanaan Sistem Tanam Paksa bagi Belanda terutama di alami pada sekitar tahu 1840-1850an. Selama kurun waktu 1831-1877, negeri  Belanda menerima sekitar 832 juta euro dari tanah hindia belanda (Indonesia) sementara itu, rakya Indonesia tetap hidup Menderita. 

     
     
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar