Selasa, 13 September 2016
Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Drama
1. Tema
Tema juga disebut inti cerita atau gagasan pokok cerita. Tema merupakan jawaban pertanyaan: Apa yang di ceritakan pada drama tersebut? tema dapat diketahui setelah kamu membaca drama sampai selesai. Teks drama kadang disampaikan secara tersurat (eksplisit), tetapi kadang juga disampaikan secara tersirat (implisit).
2. Penokohan
Tokoh dan penokohan adalah dua hal yang saling berkaitan. Tokoh adalah pemeran drama, sedangkan penokohan adalah penggambaran karakter tokoh, baik secara fisik maupun nonfisik (kepribadian).
3. Alur
Alur disebut juga jalan cerita. alur merupakan peristiwa demi peristiwa yang terjalin menjadi satu cerita. Drama ada yang diceritakan dengan alur maju, alur mundur, alur campuran.
4. Latar
Latar adalah tempat waktu terjadinya peristiwa peristiwa dalam cerita. Latar juga dapat berupa keadan suasana yang menjadi penyebab terjadinya peristiwa.
5. Dialog
Dialog adalah percakapan atau pembicaraan yang dilakukan oleh tokoh.
6. Amanat
Amanat merupakan pesan yang disampaikan pengarang melalui cerita drama tersebut. Tema dibedakan menjadi tema niatan dan tema muatan. Tema niatan adalah tema yang dimaksudkan oleh pengarang, tema muatan adalah tema yang ditangkap oleh pembaca.
6 Hal yang Harus Diperhatikan ketika menyampaikan Laporan
A. Volume suara
Ketika menyampaikan laporan, suara yang harus dapat di dengar oleh semua audiens.
B. Vokal atau Pengucapaan
Vokal atau pengucapan yang jelas akan membuat pendengar dengan mudah menangkap isi laporan yang disampaikan.
C. Penjedaan
Jeda adalah perhentian di tengah atau akhir kalimat. Perhentian ditengah disebut jeda pendek, sedangkan perhentian diakhir disebut jeda panjang.
D. Ekspresi
Ekspresi disebut juga ungkapan wajah atau mimik wajah. Ekspresi sangat memangaruhi kesan audiens terhadap laporan yang disampaikan.
E. Gerak Gerik
Saat membacakan laporan, hindari melakukan gerakan gerakan yang tidak penting.Vokuskan pandangan ke laporan audiens.
F. Bahasa yang Komunikatif
Bahasa yang komunikatif mencakup penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan disampaikan dengan baik dan benar pula.
Senin, 05 September 2016
Perlawanan Rakyat Makassar terhadap VOC
B. Perlawanan Makassar (GOWA)
VOC pertama kali mengirim utusan kepada Raja Gowa (Makassar) dengan maksud menjalin hubungan persahabatan. Utusan VOC itu diterima oleh Raja Gowa sehingga terjadi hubungan tersebut, VOC bebas berdagang di makassar. Namun, VOC bernafsu ingin menguasai perdagangan di daerah Makassar itu. VOC kemudian mengusulkan hal sebagai berikut:
1) Sultan Gowa bersama VOC menyerang Banda.
2) VOC menghendaki agar kerajaan Gowa tidak lagi menjual berasnya kepad Portugis.
3) Gowa dilarang membeli rempah-rempah dari Maluku.
Usulan VOC itu jelas bertentangan denag hati nurani rakyat dan kepentingan Kerajaan Makassar yang ingin mengembangkan perdagangan bebas. Oleh karena itu,permintan VOC ditolak.
Penolakan usulan tersebut,mengecewakan pihak VOC. akibatnya, Hubungan antara VOC dan makassar makin buruk.apalagi pada tahun 1660 VOC berhasil menduduki Benteng Panakkuang. Hal itu jelas merupakan ancaman bagi Gowa. Oleh karena itu, Sultan Hasanudin mempersiapkan segela sesuatu yang berkaitan dengan perang termasuk menyiagakan sekutu-kutu Gowa. terjadilah perang antara Makassar melawan VOC.
Peraang Makassar diakhiri dengan menjadikan makassar sebagai koloni Belanda.
Perlawanan rakyat Maluku oleh VOC
A. Maluku kembali angkat senjata
Dengan cara kekerasaan,VOC berhasil melakukan monopoli perdagangan rempah rempah di maluku. pelayaran Hongi merupakan tindakan sewenang-wenang Voc dalam mempertahankan usaha monopolinya. Selain itu, VOC mendatangkan beras dari Jawa yang harus di beli oleh rakyat maluku dengan harga tinggi. pembangkangan dengan pelanggaran terhadap ketetntuan itu akan mendapatkan hukuman dari VOC. Rakyat Maluku makin menderita.Rakyat Maluku bangkit melawan kesewenang-wenangan dan ketidak adilan VOC. Perlawanan Rakyat Maluku tidak ada henti hentinya dan silih berganti. Pada tahun 1635-1646 terjadi perlawanan rakyat Hitu sebagai pimpinan perlawanan adalah Kakiali dan Teluka besi. Perlawan itu meluas ke berbagai daerah, misalnya ke Ambon. pada tahun 1650, berkobar perlawanan Ternate dibawah pimpinanan Kecili said. Merka memusatkan perlawanan di bawah pimpinan Mazaria. Rakyat jailolo juga melancarkan perang gerilya melawan VOC.
Pada Tahun 1675 boleh dikatakan VOC berhasil memadamkan berbagai perlawanan yang timbul dan kegiatan monopoli makin kuat.
VOC makin congkak dan berbuat sewenang-wenang. Jika persedian rempah-rempah sudah menipis,rakyat rakyat diperintahkan untuk menanam sebanyak-banyaknya. akan tetapi, jika persedian melimpah, VOC memusnahkannya. Itulah tindakan VOC yang membuat rakyat bingung dan makin sengsara.
Dalam situasi yang memperhatikan itu, tampillah Sultan Nuku memimpin perlawanan.
Langganan:
Postingan (Atom)